Akun TikTok Nama KHR. Kholil As’ad, Terpantau dari Sidenreng: Simpatisan Tegaskan Akun Fake


Situbondo – Fenomena penyalahgunaan nama tokoh agama kembali mencuat di media sosial. Kali ini, sebuah akun TikTok yang mengatasnamakan ulama kharismatik asal Situbondo, KHR. Kholil As’ad, terpantau aktif dan menunjukkan lokasi penggunaan dari Kabupaten Sidenreng, Sulawesi Selatan. 

Kemunculan akun tersebut sontak memicu keresahan, terutama di kalangan santri, alumni, serta masyarakat Situbondo yang selama ini menjadikan KHR. Kholil As’ad sebagai panutan spiritual. Nama besar sang ulama, yang juga dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Situbondo, selama puluhan tahun telah menjadi simbol keteladanan, keilmuan, dan perjuangan di dunia pesantren.

Abdul Wafi, salah seorang simpatisan Kiai Kholil, menegaskan bahwa akun tersebut dipastikan palsu. Menurutnya, KHR. Kholil As’ad tidak pernah terlibat langsung dalam penggunaan media sosial, baik itu Facebook, TikTok, maupun Instagram.(20/09/2025)

“Kiai Kholil tidak punya akun media sosial, baik Facebook, TikTok, maupun Instagram. Jadi kalau ada akun yang mengatasnamakan beliau, sudah pasti itu palsu,” ungkap Wafi dengan tegas.

Wafi juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh konten yang diunggah akun tersebut. Ia menilai, penggunaan nama seorang ulama kharismatik seperti Kiai Kholil secara sembarangan bukan hanya menyesatkan, melainkan juga dapat mencoreng marwah pesantren serta merugikan umat.

Praktik pencatutan nama tokoh agama di media sosial memang bukan kali pertama terjadi. Dengan jumlah pengguna TikTok yang sangat besar di Indonesia, banyak pihak tidak bertanggung jawab mencoba memanfaatkan nama tokoh populer untuk menarik perhatian publik, memperoleh pengikut, atau bahkan mengarahkan opini tertentu. Hal inilah yang dikhawatirkan dapat membuka celah terjadinya fitnah dan penyalahgunaan.

Hal senada juga disampaikan ajudan Kiai Kholil As’ad. H. aziz, menegaskan bahwa jangankan akun TikTok, bahkan nomor telepon pun beliau tidak pernah memiliki lebih dari 20 tahun terakhir.

“Jangankan akun TikTok, bahkan nomor telepon pun beliau tidak punya selama lebih dari 20 tahun terakhir,” tegas H. Aziz, ajudan Kiai Kholil As’ad.

Selain itu, para alumni Pondok Pesantren Walisongo Situbondo juga menyuarakan keprihatinan serupa. Mereka menilai, penyebaran akun palsu semacam ini perlu segera ditindaklanjuti agar tidak berkembang menjadi isu liar yang bisa merugikan keluarga besar pesantren. 

Mereka berharap aparat terkait, termasuk pihak kepolisian siber, segera menelusuri keberadaan akun tersebut untuk memastikan siapa yang berada di baliknya.

Di sisi lain, masyarakat dunia pesantren menegaskan pentingnya literasi digital dan kehati-hatian dalam bermedia sosial. Mengingat maraknya berita bohong (hoaks) serta akun palsu yang mengatasnamakan tokoh agama maupun pejabat publik, kewaspadaan dianggap menjadi kunci agar tidak terjebak dalam informasi menyesatkan.

Dan juga Simpatisan dan masyarakat luas sepakat bahwa akun TikTok tersebut adalah palsu, serta tidak memiliki hubungan sama sekali dengan sosok ulama kharismatik yang sangat dihormati di Situbondo dan Jawa Timur pada umumnya.

Masyarakat pun diimbau untuk lebih selektif dalam mengikuti konten di media sosial, serta tidak mudah terprovokasi oleh akun-akun yang mencatut nama besar seorang ulama. Kehormatan dan marwah tokoh agama, menurut para simpatisan, adalah tanggung jawab bersama untuk dijaga dari segala bentuk penyalahgunaan, termasuk di dunia maya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak