SITUBONDO – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, meninjau langsung progres pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Prosiwangi (Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi) yang kini resmi menggantikan nama sebelumnya, Probowangi.
Dalam kunjungannya, Bupati Rio menegaskan pentingnya tol ini sebagai urat nadi baru konektivitas wilayah yang akan mempercepat mobilitas barang, jasa, dan masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal Situbondo.
Kunjungan dilakukan di Desa Tepos, Kecamatan Banyuglugur, wilayah barat Kabupaten Situbondo. Di lokasi tersebut, Bupati Rio juga memantau perbaikan infrastruktur jalan kabupaten yang didanai dari APBD, sebagai upaya memperkuat jaringan jalan penghubung antara wilayah Situbondo dan akses menuju tol Prosiwangi.
Bupati Rio turut meninjau progres pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang melintasi Situbondo, serta menyampaikan apresiasinya atas penetapan nama baru “Prosiwangi”.
“Akhirnya tol ini resmi dinamakan Prosiwangi. Terima kasih kepada Bapak Nasim Khan, Anggota DPR RI, yang telah memperjuangkan perubahan nama ini. Nama baru ini membawa makna penting bagi Situbondo,” ujar Bupati Rio, Senin (10/11/2025).
Perubahan nama tersebut dikonfirmasi oleh Humas Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR melalui akun resmi @pupr_bpjt. Dalam unggahannya disebutkan bahwa uji laik fungsi dan operasi sedang berlangsung untuk Seksi 1 (Gending–Kraksaan) dan Seksi 2 (Kraksaan–Paiton), yang ditargetkan bisa digunakan saat Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
Proyek tol yang dikerjakan oleh PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi ini kini tengah menyelesaikan Seksi 3 (Paiton–Besuki) dengan progres konstruksi mencapai 85,23%. Diharapkan, keberadaan tol ini akan memangkas waktu tempuh Banyuwangi–Probolinggo menjadi sekitar 45 menit, dari sebelumnya lebih dari dua jam.
“Efisiensi waktu ini berarti efisiensi biaya logistik, memperlancar distribusi barang, dan memperkuat daya saing daerah,” jelas Bupati Rio.
Dengan nilai investasi mencapai Rp21 triliun, Tol Prosiwangi akan menjadi bagian penting dalam jaringan Tol Trans Jawa, menghubungkan tiga kabupaten besar di tapal kuda timur: Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi.
Lebih jauh, Bupati Rio menegaskan bahwa keberhasilan proyek ini tidak hanya diukur dari selesainya pembangunan fisik, tetapi juga dari sejauh mana masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
“Yang penting bukan hanya tolnya, tetapi bagaimana Situbondo bisa naik kelas bersama-sama. Infrastruktur ini harus bersinergi dengan akses lokal, industri daerah, dan program UMKM,” tutupnya.
Dengan selesainya proyek tol ini, Situbondo diharapkan menjadi simpul strategis dalam jaringan ekonomi kawasan timur Jawa, membuka peluang besar bagi investasi, pariwisata, dan sektor produktif lainnya.
