Pemuda dan UMKM Jadi Kunci Hilirisasi, Pesan Mas Rio di UNAIR Surabaya

 


SURABAYA – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau akrab disapa Mas Rio, menegaskan bahwa pemuda dan UMKM merupakan kunci utama keberhasilan hilirisasi ekonomi daerah, khususnya di Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Mas Rio saat menjadi pembicara dalam seminar bertajuk “Optimalisasi Hilirisasi Kelapa Sawit dan Kakao di Jawa Timur: Diversifikasi Produk, Legalitas UMKM, Akses Pembiayaan, dan Peluang Ekspor” yang digelar di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Selasa (11/11/2025).

Di hadapan ratusan mahasiswa, pelaku UMKM, dan akademisi dari berbagai daerah, Mas Rio mengajak generasi muda untuk menjadi motor penggerak hilirisasi komoditas unggulan seperti kelapa sawit dan kakao. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan dunia usaha untuk mewujudkan hilirisasi yang berkelanjutan.

Menurut bupati yang berlatar belakang peneliti dan pengusaha itu, hilirisasi bukan sekadar meningkatkan nilai tambah produk, melainkan juga menciptakan lapangan kerja baru serta memperkuat daya saing daerah di pasar global.

“Kita tidak boleh berhenti di ekspor bahan mentah. Sudah saatnya daerah seperti Situbondo, Jember, dan Banyuwangi membangun industri turunan, seperti cokelat olahan dan minyak sawit siap pakai,” ujar Mas Rio.

Mas Rio menilai, keberhasilan hilirisasi tidak bisa dilepaskan dari peran UMKM lokal. Banyak pelaku usaha, katanya, memiliki ide dan inovasi bagus, namun terkendala oleh keterbatasan legalitas usaha dan akses permodalan.

Untuk menjawab persoalan itu, Pemkab Situbondo kini menggencarkan program pembiayaan tanpa bunga dan pendampingan manajerial agar pelaku UMKM dapat tumbuh lebih cepat dan mandiri.

“Kami sudah bekerja sama dengan sejumlah lembaga keuangan dan perbankan untuk menghadirkan skema bunga nol persen. Dengan begitu, pelaku usaha bisa fokus mengembangkan produk tanpa terbebani bunga kredit,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mas Rio mendorong pelaku UMKM agar tidak berjalan sendiri, melainkan membangun jejaring usaha antar-daerah guna memperkuat rantai pasok dan memperluas pasar.

“UMKM harus saling terkoneksi. Kalau Situbondo kuat di kakao, bisa bekerja sama dengan Jember yang punya industri pengemasan atau Surabaya yang punya akses ekspor. Dengan jejaring itu, nilai tambah ekonomi akan tersebar merata,” tutur Mas Rio.

Seminar di Unair tersebut menjadi wadah diskusi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem hilirisasi Jawa Timur. Para akademisi dan mahasiswa menyambut positif gagasan Mas Rio, terutama mengenai pentingnya riset kampus yang aplikatif dan terhubung langsung dengan kebutuhan industri daerah.

Menutup sesinya, Mas Rio menegaskan kembali peran penting generasi muda dalam menggerakkan ekonomi daerah melalui inovasi dan kewirausahaan.

“Kita harus melahirkan entrepreneur muda yang mampu menciptakan produk lokal berdaya saing dunia. Jawa Timur punya sumber daya, tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan cerdas dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak